Monday, April 21, 2008

Kiat Berhenti Merokok

Sebenarnya banyak para perokok yang ingin berhenti merokok. Namun mereka tidak kuasa melakukannya. Mengingat hal ini sama sekali bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Tapi kalau Anda memang sungguh berniat berhenti merokok, tips dibawah ini sangat layak untuk dicoba:

1. Cobalah mengevaluasi kebiasaan merokok Anda.
Apa sebabnya dan kapan Anda mulai merokok? Apakah anda merokok misalnya, hanya setelah makan siang atau ketika Anda sedang stres? Pernahkah anda mencoba untuk berhenti merokok? Tanyakan pada diri Anda apa yang menyebabkan Anda gagal berhenti merokok. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu Anda mengklarifikasi apa yang Anda harus lakukan untuk berhasil berhenti merokok.
2. Buatlah rencana.
Misalnya bicara dengan dokter Anda tentang strategi berhenti merokok. Dengan mengulum permen atau mengisap inhaler, misalnya bisa membantu Anda pelan-pelan berhenti merokok. Dan satu lagi cara, yakni melakukan pekerjaan yang paling Anda sukai. Paling tidak, dengan aktifitas yang tidak begitu berat Anda akan lebih fokus pada pekerjaan sehingga tak sempat merokok.
3. Beritahukan semua orang, baik teman, rekan kerja, kerabat dan keluarga Anda kalau Anda ingin berhenti merokok. Minta mereka ikut membantu Anda, misalnya dengan tidak merokok di depan Anda.
4. Berteman dengan sesama orang yang pernah merokok.
Jika memungkinkan, bergabunglah dengan orang-orang yang telah berhasil berhenti merokok terutama dengan mereka yang sejak awal telah mendorong Anda berhenti merokok. Jika ini tidak mungkin, bertemanlah dengan perokok lain yang juga sedang berhenti merokok.
5. Pindahkan semua hal yang berhubungan dengan rokok, baik cerutu, asbak maupun korek api. Yang jelas bersihkan rumah, kantor, mobil dan baju Anda yang berbau rokok karena hanya akan mengingatkan Anda tentang rokok.
6. Hindari situasi/keadaan yang biasanya membuat Anda ingin merokok.
Rencanakan aktivitas yang tidak bersangkutan dengan merokok. Misalnya, jika anda biasanya merokok ketika pergi ke bar atau restoran, maka rencanakan pergi ke bioskop atau ke tempat-tempat lain yang tidak memungkinkan Anda merokok.
7. Ingatkan selalu diri Anda mengapa ingin berhenti merokok.
Hal semacam ini diperlukan terutama pada saat Anda merasa butuh rokok untuk menghilangkan rasa suntuk atau stres. Dengan mengingat alasan Anda berhenti paling tidak akan membantu Anda sendiri.

Sumber: id.inaheart.or.id/

Pengaruh Perilaku Merokok, Paparan Asap Rokok

Bayi dengan berat lahir rendah adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita kurang energi kronis dan akan mempunyai status gizi buruk BBLR berdampak serius terhadap kualitas generasi mendatang memperlambat pertumbuhan dan perkembangan mental anak, penurunan kecerdasan (IQ) 10-13 poin. Dan setelah dewasa akan menderita berbagai jenis penyakit degeneratif.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari interakasi faktor lingkungan khususnya paparan asap rokok terhadap berat plasenta dan dampaknya terhadap kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah.
Metode penelitian ini adaah penelitian observasional dengan rancangan studi kasus kelola atau case control study. Subyek kasus adalah bayi yang lahir dengan barat kurang 2500 gr, dan kelompok kontrol adalah bayi dengan berat ?d 2500 gr.

Hasil penelitian diperoleh hubungan yang signifikan terhadap BBLR dengan cara suami merokok OR=30,875; 95%Cl 8,570-111,106, berat plasenta OR.43,75.95%Cl 14,736-129,891, Jarak kehamilan dengan OR.2,847,95% Cl 1,309-6,194 dan ANC OR,OR= 3,041,95% Cl 1,31-7,060, serta status gizi ibu hanil dengan OR. 3,714. 95%Cl. 1,248-11,057. Sedangkan variabel yang tidak signifikan masing-masing jumlah batang rokok suami, lama suami merokok, kadar nekotin, paritas, umur ibu dan kadar Hb.

Pada analisis multivariate ditemukan cara merokok dan jarak kehamilan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap berat plasenta dan BBL. Analisis stratifikasi dipeoleh cara merokok yang berat disertai rokok dengan nikotin tinggi berisiko leboh besar untuk melahirkan dengan plasenta ringan dan BBL. Dan tidak ditemukan adanya interaksi antar variabel dalam kejadian plasenta ringan dan BBL. Disarankan kepada ibu hamil untuk tetap menghindari paparan asap rokok, mengatur jarak kehamilan, mengontrol ANC selama kehamilan dan bagi perokok berat mengurangi cara menghisap berat menjadi ringan dengan rokok berkadar nikotin rendah.
Kata kunci: BBLR,paparan asap rokok, anc,berat plasenta,jarak kehamilan

Sumber: www.unhas.ac.id/

Meningkatkan Pendapatan Daerah Dengan Perda Larangan Merokok Di Tempat Umum

Thu, 16/08/2007 - 8:54pm
oleh: godam64

Anda mungkin tahu bahwa di provinsi DKI Jakarta ada perda / peraturan daerah DKI Jakarta nomor 2 tahun 2005 yang melarang merokok di tempat umum dengan sanksi yang cukup berat, yakni kurungan badan selama 6 bulan di penjara atau denda uang sebesar Rp. 50.000.000,- / lima puluh juta rupiah. Kenyataan yang terjadi di lapangan adalah banyak warga masyarakat yang merupakan perokok aktif banyak yang merokok di tempat-tempat yang termasuk dalam kategori kawasan dilarang merokok. Walaupun sudah ada tempat khusus merokok bagi para perokok, terkadang masih banyak orang yang merokok seenaknya sendiri tanpa menghiraukan kenyamanan dan kesehatan orang lain.

Merokok sangat merugikan kesehatan baik manusia maupun hewan karena mengandung racun yang sangat berbahaya. Orang yang merokok biasanya memilki paru-paru yang busuk dan berwarna gelap, sangat berbeda dengan orang yang tidak menghisap batang rokok. Merokok adalah haram hukumnya dalam agama karena tidak ada dampak positif dari rokok, yang ada hanya efek negatifnya saja, sehingga merokok itu adalah perbuatan dosa. Perokok juga termasuk dalam kegiatan yang boros, karena seseorang bisa menghabiskan ratusan ribu hingga jutaan rupiah per bulan untuk membeli berbungkus-bungkus rokok. Kasihan dan menyedihkan sekali bagi pecandu rokok yang memiliki penghasilan kecil, karena dipaksa untuk membeli rokok akibat kecanduan. Anak dan istri pun jadi tekena imbas karena untuk makan, sekolah, rumah, bayar tagihan listrik, dsb kurang mencukupi.

Seharusnya dibuat suatu mekanisme yang mengubah sanksi perda tersebut menjadi alat untuk mengeruk pendapatan asli daerah. Dengan mendapatkan lima puluh juta per orang kaya yang merokok maka dalam setahun mungkin bisa didapatkan masukan sebesar milyaran sampai trilyunan rupiah. Untuk orang yang ekonomi menengah kebawah dapat disiasati dengan potongan masa tahanan dengan pembayaran sebagian denda. Contohnya apabila seseorang bayar hanya 25 juta, maka hukuman penjaranya dikurangi jadi hanya 3 bulan penjara.

Penegakan hukum sanksi merokok di tempat umum harus ketat dan melibatkan partisipasi masyarakat dengan hadiah. Misal warga bisa merekam orang yang merokok di tempat umum untuk diadukan ke pihak yang berwajib dengan imbalan tertentu yang menggiurkan. Tentu saja hal ini akan membuat masyarakat shock therapy agar takut untuk merokok di kawasan umum. Namun hal ini belum tentu disukai banyak orang. Banyak oknum politisi yang suka merokok sembarangan di tempat umum sehingga pelaksanaan pemungutan denda tersebut bisa dihambat total.

Sumber: organisasi.org

Merokok? NO!

Blog ini dibuat khusus untuk info seluk dan beluk merokok.

Blog ini sedang dalam penyempurnaan.

Salam;
Suprapto Estede